Sperma bisa menyebabkan alergi
Sebuah studi yang digelar Universitas Cincinanti College of Medicine yang melibatkan beberapa responden wanita menyebutkan sperma bisa membuat kulit iritasi, panas, memerah dan menyebabkan alergi.
Sperma hasil bercinta lebih OK
Kelompok peneliti dari University of Kentucky, Lexington membandingkan kualitas air mani yang keluar saat bercinta dan saat masturbasi. Dari riset ini disebutkan sperma hasil ejalukasi hubungan intim memiliki motility (daya gerak sperma meraih indung telur) dan rangsangan yang lebih baik ketimbang sperma yang keluar saat masturbasi. Dalam hal ini foreplay juga turut berperan, karena pemanasan dengan berbagai variasi mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma.
Sperma butuh ‘ruang’ lebih luas
Semakin banyak air mani maka akan makin banyak pula sperma yang terkandung di dalamnya. Tahukah Anda, saat pria mengeluarkan 100 juta sperma per milimeter cairan maninya, anjing dan tikus justru memproduksi sebanyak 1 miliar sperma. Sepertinya kaum pria harus mengeluarkan sebanyak 0,5 Kg air mani untuk mendapatkan sperma yang dimiliki anjing dan tikus.
Sperma menyembur lebih kuat saat orgasme pertama
Dalam bukunya Everything You Always Wanted to Know About Sex But Were Afraid To Aks, Dr. Reuben menulis alasan kenapa saat orgasme pertama pria cenderung menyemburkan sperma lebih kuat dan lebih banyak. Reuben menyebutkan hal tersebut tergantung dari jumlah air mani yang ada pada Mr. P, kantung air mani dan kelenjar prostat.
Selain juga disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya kualitas dan kuantitas rangsangan fisik yang diterima pria atau kondisi fisik dan mood si pria. Apakah sedang mabuk, lelah atau stres? Namun dari semua itu Reuben mengatakan sebenarnya otaklah yang mampu mengendalikan keadaan fisik dan mental. So, organ seks yang paling tangguh, ya Otak Anda!
No comments:
Post a Comment