Banyak perempuan yang sangat menikmati
ekspresi pasangannya ketika sedang orgasme. Kenapa sih, ekspresi pria
bisa begitu lepas? Apa yang sebenarnya mereka rasakan ketika sedang
mencapai puncak? Apakah sensasinya berbeda dengan kita alami?
Orgasme pada pria sebenarnya
lebih pendek durasinya dibandingkan perempuan, namun lebih intens, dan
biasanya hanya dialami satu kali dalam satu sesi. Sedangkan perempuan,
jika mendapat stimulasi, bisa mengalami multiorgasme dengan masa
pemulihan yang lebih singkat.
Ketika sedang mencapai klimaks,
pria melepaskan dorongan hormon yang membuatnya mengantuk, seperti
norepinephrine, serotonin, oksitosin, vasopresin, nictric oxide, dan
prolaktin. Hal ini menyebabkan pria nyaris tidak mungkin tidak merasa
mengantuk selepas bercinta (jangan heran pria langsung tertidur setelah
itu).
Apa yang dirasakan pria ketika orgasme, simak pengakuan dari empat pria:
1. Otak membeku, lalu segala sesuatu menjadi jernih
Andrew
(30), seorang programmer komputer, mengatakan bahwa selama berhubungan
seks ia merasa seperti berada dalam keadaan trance, atau tak sadarkan
diri. Secara fisik dirinya ada di sana, tetapi alam pikirannya berkelana
ke dalam sensasi kenikmatan. Namun, semuanya terjadi sebentar saja, dan
sulit dijelaskan seperti halnya ketika orgasme.
"Setelah
itu segala sesuatu jadi masuk akal selama beberapa detik saja. Seolah
saya bisa melihat segala sesuatu dengan jelas untuk pertama kalinya.
Buat saya itulah hal paling hebat tentang orgasme, yaitu momen
sesudahnya," kata Andrew.
2. Mengirimkan energi kepada pasangan
Orgasme
pria juga bisa berbeda sensasinya, misalnya apakah dilakukan melalui
masturbasi atau dengan pasangan, demikian menurut Adam (27), desainer
set. Masturbasi baginya tidak harus sampai orgasme, tetapi ketika
melakukan hubungan seks dengan pasangan, sensasinya nyaris bersifat
spiritual.
"Saya merasa seperti mengirimkan
inti dari jiwa saya kepada seseorang," katanya. "Rasanya seperti
berbagi energi dengan seseorang. Dalam posisi begitu dekat dengan
seseorang membuat kita berada dalam periode yang sangat rapuh."
3. Intensitasnya bervariasi, tergantung berapa lama ia bertahan
Orgasme
yang paling intens, menurut Paul (23), seorang aktor, terjadi setelah
ia mencapai batasnya, dan bertahan beberapa saat. "Beda rasanya ketika
hanya membiarkan diri Anda lepas ketika terjadi dorongan pertama, atau
mencoba mempertahankan perasaan itu. Saya merasa jutaan kali lebih lelah
setelah saya berhenti, daripada tetap melanjutkannya," paparnya.
4. Sensasi pada perempuan lebih lama, dan mungkin lebih baik
Willy
(26), copywriter di perusahaan advertising, mengakui bahwa ogasme pada
pria memang lebih singkat daripada orgasme pada perempuan. Sensasinya
juga tidak terlalu eforik. "Pasangan saya tampaknya mengalami orgasmenya
dalam gelombang yang lambat. Pria tidak seperti itu. Kami mengalami
dorongan yang sangat intens selama 3-5 detik kedua, kemudian seluruh
tubuh kami seperti mati rasa. Rasanya menyenangkan, tapi kayaknya yang
dialami perempuan lebih baik," ujarnya.
No comments:
Post a Comment