Dahulu masturbasi dianggap sebagai hal yang kotor, berdosa, dan dapat mengakibatkan berbagai penyakit bahkan penyakit jiwa. Namun saat ini pendapat itu sudah ditinggalkan dan tidak terbukti masturbasi dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Masturbasi secara umum tidak merubah bentuk kelamin luar, hanya apabila dilakukan oleh perawan dengan memasukkan sesuatu kedalam vagina termasuk dengan jari dapat merusak atau merobek selaput dara.
Masturbasi tidak menyebabkan gangguan jiwa atau penyakit lainnya. Masturbasi pada wanita mempunyai beberapa nilai positif, pertama sebagai substitusi atau pengganti hubungan seks seperti pada keadaan berpisah dengan suami karena pergi keluar kota, bercerai, meninggal dunia, atau suami sedang sakit bahkan mengalami gangguan seks (disfungsi seksual). Dengan masturbasi kebutuhan seks wanita dapat disalurkan (termasuk anda yang belum menikah) sehingga dapat mencegah keinginan menyeleweng misalnya, dan kehidupan terasa tetap normal. Tentu saja bukan berarti masturbasi dapat menggantikan kehadiran suami secara total.
Nilai positif lain adalah masturbasi dapat menjadi sarana belajar wanita mengenai masalah seks. Wanita yang pernah masturbasi sebelum menikah besar kemungkinan dapat mencapai orgasme setelah menikah daripada yang sebelumnya tidak pernah melakukan masturbasi. Dengan masturbasi, wanita lebih mengetahui bagian mana yang membuat dirinya cepat terangsang dan mencapai orgasme sehingga dapat menuntun pasangannya dalam melakukan hubungan seks.
Masturbasi dikatakan menjadi suatu kelainan apabila seorang wanita lebih menyukai masturbasi daripada berhubungan seks dengan suami, atau masturbasi dilakukan berlebihan sehingga mengganggu aktivitas sosial dan kehidupan sehari-hari.
No comments:
Post a Comment