Wanita khususnya, sering kali menolak untuk mendengar sejarah seksualitas pasangannya. Namun demi kejujuran, kayaknya patut untuk didengarkan. Cobalah untuk mengikuti kisahnya. Tapi ingat! Jangan ambil keputusan dan cukup untuk informasi anda saja.
Secara keseluruhan, pria pasti mengharapkan keuntungan saat mereka memperlihatkan perilaku liar. Tapi tahukah anda, dua pertiga pria dilaporkan memiliki rekan seksual hingga 10 orang, berbeda dengan wanita yang menyatakan hanya empat atau beberapa rekan. Hal ini bisa berbanding 33% pria telah tidur dengan lebih dari 10 rekan, sementara wanita hanya 9%.
Lain lagi dengan pria dan wanita yang loyal dalam hubungan, ditemukan 20% pria dan 31% wanita telah berhubungan seks hanya dengan satu orang untuk seumur hidup.
Memang keputusan untuk mendiskusikan hubungan lama bergantung pada anda dan tentu saja pasangan anda. Lagi pula menceritakan kehidupan seks lama anda bukan berarti akhir dari hubungan. Justru kalau anda bisa menahan gejolak selama enam bulan, anda bisa melakukan test sexually transmitted diseases (STDs) dan anda boleh saja tetap diam. Satu-satunya cara adalah setiap pasangan bisa melakukan seks yang aman.
Banyak pasangan yang memutuskan, mendiskusikan sejarah seksualitas merupakan bagian penting dalam komitmen dan intimasi. Namun begitu, kedua pasangan perlu mempersiapkan diri mendengar beberapa hal yang mungkin tidak ingin didengar, ada beberapa peraturan dasar untuk membantu pembicaraan lebih baik. Yakni setuju untuk tidak terkejut atau langsung menghakimi mendengar jumlah yang terucap, meski kecil atau banyak.
Mungkin dingin, sulit membayangkan berapa kualitas pengalaman seksual yang anda miliki. Satu orang mungkin telah tidur sekali atau dua kali dengan 10 orang, sementara lainnya telah melakukan seks selama bertahun-tahun dengan satu orang saja. Tapi intinya, bukan angka yang dilihat namun pelajaran apa yang bisa dipetik.
Kendati demikian, hanya karena anda telah mendiskusikannya dengan jujur bukan berarti anda harus menerangkannya secara rinci! Dan berjanjilah, jangan mengungkit masa lalu pasangan sebagai senjata saat berargumen. Karena pada akhirnya, cinta semakin berkembang manakala kita menunjukkan siapa diri kita sebenarnya. Lagi pula, ini merupakan bagian yang bisa membuat masing-masing pasangan semakin mencintai!
Bukan begitu?
No comments:
Post a Comment