Sebenarnya banyak kemungkinan yang bisa menyebabkan hal ini. Namun salah satunya yang cukup memegang peranan adalah salahnya strategi dalam pemilihan waktu melakukan hubungan seks. Ini bisa dimengerti karena haid yang berlangsung selama beberapa hari membuat suami menjadi `gerah` dan cenderung melakukan hubungan seksual pada hari pertama setelah haid selesai.
Kalau sperma itu memiliki kualitas yang prima akan mampu bertahan selama 5 hari, namun jika lemah 1 hari pun sudah bagus. Akibatnya, sel telur yang Anda keluarkan beberapa hari kemudian harus kembali luruh karena tidak ada yang membuahi. Sampai kapanpun Anda berusaha maka akan sulit untuk hamil.
Cara menyiasatinya adalah dengan mendeteksi secara dini masa subur Anda. Mungkin akan memakan waktu dan tidak secepat yang Anda bayangkan namun alternatif cara ini sangat layak dicoba.
Cairan keputihan, bisa menjadi tanda kesuburan Anda. Jika 2-3 hari setelah Anda selesai haid, ada cairan keputihan yang sangat kental, bening, tidak berbau seperti jelly sehingga bisa Anda pegang, maka berarti Anda sedang dalam keadaan puncak masa subur.
Menggunakan thermometer pengukur suhu basal temperatur tubuh. Thermometer ini ekstra-sensitif dan pengukurannya harus dilakukan di mulut pada pagi hari sebelum bangun dari tempat tidur. Catat temperatur Anda setiap pagi selama sebulan dari mulai Anda selesai haid sampai haid lagi. Masa subur akan ditandai dengan kenaikan temperatur Anda sekitar 0.5 derajat celcius. Jika dibentuk kurva dan ada lonjakan selama beberapa hari sekecil apapun, itu menandakan tanggal masa subur Anda. Karena kenaikannya yang sangat kecil, dibutuhkan thermometer yang ekstra sensitif.
Cara terakhir dengan pengujian mandiri menggunakan alat pengukur kesuburan yang dijual di apotek. Biasanya pengukuran ini menggunakan sampel urin. Alat ini sangat praktis dan mudah dalam pemakaiannya.
Jadi jangan sia-siakan sperma pasangan Anda pada waktu yang salah!
No comments:
Post a Comment