Kesalahpahaman, kekecewaan dan kekesalan yang kemudian memicu kemarahan dan pertengkaran adalah normal. Asal Anda tahu cara menyiasatinya. Berikut lima tip yang bisa mengubah pertengakaran menjadi lem perekat pernikahan.
1. Memilih Masalah
Kekesalan dan kekecewaan sebaiknya tidak ditahan-tahan, selain membuat Anda makan hati, Anda juga terpicu untuk memusuhi pasangan. Tetapi bukan berarti setiap kali kesal dan kecewa Anda dapat “memuntahkannya” pada pasangan. Cobalah Anda pikirkan baik- baik lebih dulu apakah perlu dibicarakan atau Anda bisa menyelesaikannya dengan cara lain.
2. Prioritas Waktu dan Tempat
Mulai sekarang, coretlah tempat umum seperti mal atau kafe sebagai tempat pertengkaran. Termasuk ketika sedang berkumpul bersama seluruh anggota keluarga. Pilih waktu yang pas saat pikiran sedang jernih dan fisik tidak terlalu lelah. Hindari mengungkapkan kekecewaan saat Anda dan pasangan berangkat tidur karena tubuh dan pikiran cenderung lelah.
3. Jangan Memperluas masalah
Semula Anda kesal karena pasangan telat menjemput, tapi kemudian Anda mulai merembet ke hal lain. Anda mempermasalahkan apa saja yang pernah dia lakukan dan menyebabkan Anda kesal. Cara ini membuat Anda kesal dan akibatnya pertengkaran akan “memanas”. Jadi fokuskan saja pada masalah yang membuat Anda kesal, hindari ungkapan yang bertele-tele karena umumnya kaum pria cenderung tak akan mengerti bahasa ungkapan atau perumpamaan.
4. Menjadi Pendengar yang Baik
Pertengakaran yang sehat adalah pertengkaran yang berjalan dua arah. Anda tidak boleh nyerocos atau berceramah. Berikan kesempatan pada pasangan untuk menjelaskan sudut pandangannya, mengingat ketegangan bisa saja terjadi akibat kesalah pahaman.
5. Ungkapkan Keinginan
Emosi seringkali membuat kita terus bicara tanpa arah sehingga pasangan tidak tahu apa yang sebenarnya kita inginkan. Jangan pernah berharap pasangan langsung tahu apa yang Anda mau, jadi Anda harus mengungkapkan apa yang sebenarnya Anda inginkan. So.. To the point aja.
No comments:
Post a Comment