Be Yourself. Jadilah dirimu sendiri, karena hal itu wajib, sehingga Anda tidak perlu meniru orang lain hanya untuk memuaskan pasangan Anda. Jadi Anda perlu mengenal diri sendiri terlebih dulu sebelum membuat peta ke depan mengenai hubungan yang akan Anda jalani bersamanya. Terkadang apa yang Anda inginkan, sebenarnya bukan yang benar-benar diinginkan. Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan jelas adalah membuat rangkuman dari inti tujuan Anda sendiri dalam membangun atau mempertahankan hubungan.
Open Your Mind. Bukalah mata, hati dan pikiran Anda. Anda tidak perlu berbohong kepada pasangan Anda, apalagi hanya karena hal tersebut memalukan bagi Anda, lantas Anda harus berbohong kepadanya. Katakan secara terbuka agar semuanya menjadi jelas. Jika memang ada yang tidak Anda sukai dari dirinya, jujur dan sampaikanlah dengan baik-baik, dengan begitu dia akan mengerti maksud Anda. Begitu pula sebaliknya, Anda akan mendengarkan pendapat dan saran dari pasangan Anda, karena komunikasi adalah salah satu cara membina hubungan agar tetap awet. Perlu diingat juga, meskipun sudah saling terbuka, Anda harus menghargai privasi pasangan Anda, dan sebaiknya Anda tahu apa yang perlu diketahui saja.
Pay Attention. Perhatian, walau sekecil apapun, tapi pasti sangat berguna, terutama ketika dia sedang membutuhkan Anda. Jangan segan untuk memberi kejutan buat si dia, seperti misalnya, membuat makanan kesukaannya, dengan begitu pasangan Anda pasti jadi tambah care. Namun, perlu diingat perasaan cinta haruslah tulus, jadi ketika Anda pernah menolong dia, tak perlu diungkit secara berlebihan. Perhatian boleh, tapi jangan posesif, tidak perlu selalu mengawasi dia, dimana, bersama siapa, dan baru apa. Hal ini akan justru membuat si dia jadi il-feel. Jika Anda berbuat salah, tak ada ruginya Anda meminta maaf kepadanya, namanya juga manusia. Perhatian juga tidak hanya kepada si dia, jika Anda memang sudah yakin, maka Anda dapat mendekatkan diri dengan keluarga pasangan Anda. Hal ini memberikan keuntungan bagi Anda, karena Anda juga bisa mendapatkan dukungan dari mereka.
Keep the Commitment. Di awal ketika Anda berhubungan dengan pasangan Anda, buatlah segala sesuatunya menjadi pasti atau suatu kesepakatan dalam hubungan agar hubungan menjadi jelas, sehingga masing-masing tidak bisa saling menyalahkan jika suatu ketika merasa ‘menyerah’ dalam hubungan atau apapun itu. Sebagai contoh, memang sebagian wanita memilih untuk menikah ketimbang melanjutkan karirnya. Namun, terkadang hal inilah yang sering membuat mereka depresi. Memiliki anak, kemudian timbulnya rasa bosan dalam pernikahan bisa membawa perubahan pada seseorang, atau bahkan ada yang berselingkuh akibat kebosanan ini. Jadi dengan melepaskan karir setelah menikah, tidak menjamin suatu hubungan akan tetap langgeng. Untuk itu, buatlah janji atau kesepakatan di awal hubungan atau pernikahan, agar nantinya masing-masing dapat mempertanggungjawabkan apa yang telah menjadi komitmen sebelumnya.
No comments:
Post a Comment