Rabbi Shmuley, host Radio XM channel dan penulis Ten Conversations You Need to Have with Your Children mengatakan, banyak orang tidak percaya akan adanya belahan jiwa (soulmate) karena takut terikat dalam sebuah komitmen khusus.
Saat belahan jiwa dianggap sebagai beban dan sulit diraih, Shmuley mengatakan, kita harus berusaha keras mendapatkannya. “Kalau Anda percaya adanya belahan jiwa, Anda percaya akan cinta. Anda percaya bahwa cinta adalah sesuatu yang lebih dari kebetulan atau hal tak terduga. Ini adalah sesuatu yang unik, spesial, dan penuh keajaiban.”
Shmuley menambahkan, setiap orang yang sedang mencari cinta harus menyimak beberapa hal berikut, seperti dikutip Oprah.com:
Belahan jiwa itu ada
Alasan mengapa kita tidak kunjung mendapatkan belahan jiwa karena saat mencari cinta, kita terpaku pada kriteria yang dibuat tentang “pasangan idaman”. Padahal, kita seharusnya fokus pada “apa kekurangan kita.”
Shmuley menyatakan, “Belahan jiwa bukanlah orang yang akan menggandakan Anda, tapi seseorang yang mengisi kekosongan Anda.”
Belahan jiwa tak menuntut Anda jadi siapapun
Bersamanya, Anda tak perlu membuktikan diri. “Ada kenyamanan yang bisa segera dirasakan. Anda merasa nyaman dengan semua kekurangan karena ia menerima Anda apa adanya,” ucap Shmuley.
Belahan jiwa membuat Anda jujur dengan diri sendiri
“Saat dekat dengan belahan jiwa, Anda segera merasa ingin berbagi banyak hal bahkan yang bersifat sangat pribadi,” kata Shmuley.
Untuk membedakan belahan jiwa dengan mereka yang sekadar teman, Shmuley mengatakan, sebaiknya Anda menggunakan beberapa pertanyaan berikut sebagai indikatornya:
Apakah saya menghormatinya?
Saat dia menyakiti saya, apakah dia akan meminta maaf?
- Apakah dia rendah hati dan tidak arogan?
- Apakah hatinya baik?
- Apakah dia mencintai anak-anak?
- Apakah dia dermawan? Bukan hanya soal dompet, tapi juga terhadap orang lain.
No comments:
Post a Comment