Terkadang pria memang suka membicarakan masa lalunya dengan pasangan barunya. Namun, saat pria membuka pembicaraan tersebut, bukan berarti mereka ingin menceritakan lebih dalam tentang mantannya itu. Seperti dikutip Askmen, ada 10 alasan mengapa kaum hawa enggan mengetahui cerita mantan pacar kekasih barunya.
Mantan pacar ‘liar’ dan gila
Pria yang menceritakan seberapa ‘liar’ dan gila mantan pacarnya akan membuatnya rendah di mata seorang wanita.
Tak hanya akan membuat Anda memikirkan mantannya telanjang di hadapan pria lain, tapi wanita yang seperti itu juga akan hilang harga dirinya. Membicarakan urusan ranjang sama saja dengan membicarakan cerita masa lalu yang tidak ingin didengar.
Mantannya seperti model yang cantik
Seorang pria yang mengatakan mentannya sempurna dan cantik, tentu akan membuat wanita kesal. Jika setuju dengan anggapannya, tentu akan membuat hubungan yang tengah dijalani tidak menyenangkan.
Maka langkah terbaik yang dapat dilakukan ialah tunjukkan padanya bahwa Anda dapat lebih baik dari si mantan, bahkan Anda mampu memberikan bahu saat dia tengah terjatuh.
Si mantan berprestasi di sekolahnya
Saat dia memuji prestasi si mantan, bahkan dengan bangga mengatakan saat mereka pacaran adalah pasangan ideal, maka sebaiknya Anda mengatakan: “Saya memiliki kepribadian yang paling baik dari wanita lain yang pernah kamu kencani. Dan kita adalah pasangan yang terbaik di Bumi ini.”
Dia bekerja di toko lingerie
Jika begitu adanya, berarti mantan pacarnya mendapat potongan harga yang banyak untuk koleksi pakaian dalamnya. Sementara bagi sebagian besar wanita, pakaian dalam yang dimiliki biasanya dibeli sendiri.
Saat seorang pria mengungkapkan mantannya bekerja di toko lingerie, tentu terdengar sangat menakutkan. Sebab setiap wanita ingin memberikan kejutan pada pasangannya dengan mengenakan pakaian dalam yang menggoda. Dan umumnya kaum hawa tak ingin pasangannya berpikir selalu menggunakan koleksi Victoria Secret yang sama.
Mantannya pintar berbicara empat bahasa
Saat si dia mengungkapkan kemahiran mantannya menguasai beberapa bahasa, Anda dapat memberikan tepuk tangan. Ungkapkan pada pasangan bahwa Anda menghargai kehebatan mantannya itu, dan betapa Anda pun ingin memiliki keahlian tersebut.
Hubungan yang dibina telah mengantongi restu
Mendapat rapor bagus dari calon mertua menjadi hal yang paling menegangkan bagi seorang wanita. Biasanya kaum hawa akan gugup memikirkan tanggapan keluarga besar pasangannya akan menerima dirinya atau tidak.
Nah, jika Anda tak ingin kehilangan muka karena seolah-olah ditonjok dengan pernyataan tersebut, maka Anda dapat mengatakan bahwa mantan pacar pun masih dekat dengan orangtua Anda bahkan hingga kini masih tetap berhubungan baik.
Dia telah menghancurkan hati
Dalam sebuah kisah asmara ada cerita manis dan pahit. Saat seorang pria mengalami luka di hubungan sebelumnya, bukan berarti akan mengalami hal yang sama saat menjalani hubungan dengan Anda. Sebab setiap orang memiliki kisah pahit menjalani kisah asmara di masa lalu, dan semua orang akan mengerti hal itu. Yang harus diyakini adalah Anda berdua tidak akan melakukan kesalahan yang sama.
Mantannya seorang stripper
Saat mengetahui mantannya adalah seorang stripper, tentu Anda merasa takut jangan-jangan kekasih menyukainya saat menonton “aksi” si mantan. Bahkan yang terbayang di benak Anda adalah saat mantannya itu tak hanya mempertontonkan tubuhnya di hadapan si dia, tapi juga pria-pria lain.
Liburan bersama yang luar biasa
Hal yang paling membangkitkan rasa cemburu adalah saat mendengar kekasih telah menghabiskan waktu berlibur bersama dengan mantannya untuk skydiving di New Zealand, berjalan kaki Inca Trail di Peru, atau hanya memesan pina coladas dingin di pantai Florida selama tiga hari. Tentu yang terbayang di benak Anda adalah pengalaman indah tersebut dapat dialami oleh Anda dan dia.
Mantan kekasihnya “pintar” memasak
Saat Anda yang tak dapat memasak harus disamakan dengan mantannya yang pintar meracik bumbu menjadi masakan yang lezat, tentu akan terasa menyakitkan hati. Namun Anda tak perlu berkecil hati, sebab Anda dapat membeli buku-buku resep masakan dan mulai mencoba mempraktikkannya di rumah.
Setelah masakan yang dibuat dirasa sudah sama dengan resep yang ada, Anda dapat dengan bangga mengajaknya mencicipi dan meminta dia memberikan penilaian.
No comments:
Post a Comment